"Pembangkit Listrik Tenaga Surya"
Sumber gambar: Unsplash

Minevesting / February, 9th 2022

Perusahaan Tambang Mulai Membangun Proyek Energi Terbarukan

Sejumlah perusahaan pertambangan terpantau mulai membangun proyek energi baru terbarukan sebagai bentuk dukungan dan keikutsertaan terhadap transisi energi.

 

Selain untuk mengembangkan green energy, transisi energi ini merupakan salah satu unsur dari standar ESG (Environmental, Social, dan Governance) yang merupakan salah satu peluang paling signifikan untuk menciptakan long-term value, membangun kepercayaan, dan sustainable growth pada suatu bisnis.

 

PT Adaro Energy Tbk adalah salah satu emiten pertambangan batubara yang terus mengembangkan bisnis energi terbarukan PLTS dengan skala besar. PLTS ini dibangun untuk mendukung kebutuhan listrik internal dengan memasang PLTS atap di area coal processing and barging load di Kelanis, Kalimantan Tengah berkapasitas 130 kWp. Setelah itu PLTS dilakukan penambahan kapasitas menjadi total 597 kWp dengan PLTS terapung.

 

Direktur Utama PT Adaro Power Dharma Djojonegoro mengatakan, saat ini Adaro aktif mengikuti tender yang digelar oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang berbasis EBT, dan swasta atau proyek sendiri. Dengan adanya PLTS ini penggunaan BBM diesel untuk genset berkurang sehingga sangat ramah bagi lingkungan.

 

Perusahaan selanjutnya yang juga menggenjot pembangunan proyek energi terbarukan adalah PT Indika Energi Tbk. (INDY). Proyek PLTS atas berkapasitas 500 megawatt peak (MWp) PT Indika Energy sudah mulai digarap sejak Maret 2021 hingga tahun 2025.

 

“Di awal tahun 2021 kami bentuk joint venture untuk PLTS atap. Diharapkan pada 2025 sudah bisa memiliki proyek 500 MWp” kata CEO Indika Energy, Senin (15/11/2021).

 

Kemudian PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) telah memulai konstruksi proyek gasifikasi batubara menjadi dimethyl ether (DME) di Kawasan Industri Tanjung Enim, Sumatera Selatan. PT Pertamina (Persero) dan Air Products & Chemical Inc. (APCI) ikut bekerja sama untuk memastikan proyek ini akan terus dilanjutkan.

 

Presiden Jokowi telah meresmikan groundbreaking proyek hilirisasi batubara ini pada Senin (24/1/2022). Langkah ini diambil pemerintah untuk mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor LPG.

 

Selanjutnya ada PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) yang telah mengumumkan komitmen mencapai netral karbon pada 2030. Perusahaan ini telah berkomitmen untuk melakukan investasi sebesar USD 500 juta pada industri energi terbarukan dan energi bersih dalam lima tahun ke depan. 


Sumber:

Author: Patrasha Permana

Editor: Mayang Sari