Fantastis, Pemerintah Terus Tambah Investasi Smelter di Indonesia
Dukungan investasi dalam upaya mempercepat
hilirisasi bahan tambang di Indonesia terus diperjuangkan oleh Pemerintah
Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dengan
berkembangnya industri hilir, potensi di dalam negeri dapat dioptimalkan untuk
memperkuat struktur perekonomian nasional.
Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha
menyatakan bahwa selain menambah pemasukan bagi negara, pembangunan smelter
juga akan memberikan efek berantai yang positif di sektor perekonomian, dengan
adanya pemasok dan industri-industri pendukung lainnya, serta pastinya
meningkatkan lapangan kerja.
Untuk proyek hilirisasi nikel, sejauh ini beberapa
perusahaan Jepang sudah menyatakan ketertarikannya untuk ikut terlibat.
Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin,
menyatakan “Tiga perusahaan Jepang sudah menyampaikan minatnya untuk mendukung
pendanaan pembangunan smelter nikel di Indonesia”.
Tiga perusahaan yang dimaksud yaitu Sumitomo Metal,
Mitsui, dan Toyota Tsuho.
Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
menyatakan investasi smelter di Indonesia sangat menguntungkan. Ia mengatakan
investasi pada sektor ini hanya membutuhkan 3 tahun operasi untuk mendapatkan
balik modal. Selain itu, komoditas nikel sekarang sedang menjadi perhatian
khusus pemerintah untuk dijadikan baterai listrik.
“Ada 25% cadangan nikel dunia di Indonesia. Maka
dari itu, ini lah momentum Indonesia bangkit jadi negara industrialis yang
dihasilkan dari baterai mobil,” ungkap Bahlil.
Kebutuhan investasi untuk pembangunan 53 smelter
sampai dengan 2024 yakni mencapai USD 21,59 miliar. Dengan rincian investasi
untuk smelter nikel sebesar USD 8 miliar, bauksit sebesar USD 8,64 miliar, besi
sebesar USD 193,9 juta, tembaga USD 4,69 miliar, mangan sebesar USD 23,9 juta,
serta timbal dan seng sebesar USD 28,8 juta.
Sejauh ini telah terdapat 19 smelter yang terbangun
di Indonesia dengan tambahan empat smelter pada akhir tahun 2021 yang dimiliki
oleh PT Aneka Tambang Tbk., PT Smelter Nikel Indonesia, PT Cahaya Modern Metal
Industri, dan PT Kapuas Prima Citra.
Sumber:
· Anisatul Umah. 2021. Proyek Smelter
Nikel Baru RI Bakal Dibatasi, Kenapa?. (https://www.cnbcindonesia.com/news/20210622160357-4-255105/proyek-smelter-nikel-baru-ri-bakal-dibatasi-kenapa)
22 Juni 2021.
· Indonesia.Go.Id. 2021. Investor
semakin Minati Bisnis Smelter. (https://www.indonesia.go.id/kategori/editorial/3454/investor-semakin-minati-bisnis-smelter).
25 November 2021.
· Kelik Dewanto. 2021. Banyak Keuntungan
dengan Dorong Pembangunan Smelter Nikel di Indonesia. (https://www.antaranews.com/berita/2418021/banyak-keuntungan-den-dorong-pembangunan-smelter-nikel-di-indonesia).
9 Desember 2021.
· Nia Deviyana. 2021. Ada 53 Smelter
di 2023, Menteri ESDM Optimis RI Jadi Tujuan Investasi. (https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/VNxgeBDK-ada-53-smelter-di-2023-menteri-esdm-optimistis-ri-jadi-tujuan-investasi).
25 November 2021.
Author: Patrasha Permana
Editor: Mayang Sari