"Smelter Tembaga"
Sumber gambar: Britannica

Minevesting / December, 13th 2021

Fantastis, Pemerintah Terus Tambah Investasi Smelter di Indonesia

Dukungan investasi dalam upaya mempercepat hilirisasi bahan tambang di Indonesia terus diperjuangkan oleh Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dengan berkembangnya industri hilir, potensi di dalam negeri dapat dioptimalkan untuk memperkuat struktur perekonomian nasional.

Dewan Energi Nasional (DEN), Satya Widya Yudha menyatakan bahwa selain menambah pemasukan bagi negara, pembangunan smelter juga akan memberikan efek berantai yang positif di sektor perekonomian, dengan adanya pemasok dan industri-industri pendukung lainnya, serta pastinya meningkatkan lapangan kerja.

Untuk proyek hilirisasi nikel, sejauh ini beberapa perusahaan Jepang sudah menyatakan ketertarikannya untuk ikut terlibat.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ridwan Djamaluddin, menyatakan “Tiga perusahaan Jepang sudah menyampaikan minatnya untuk mendukung pendanaan pembangunan smelter nikel di Indonesia”.

Tiga perusahaan yang dimaksud yaitu Sumitomo Metal, Mitsui, dan Toyota Tsuho.

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyatakan investasi smelter di Indonesia sangat menguntungkan. Ia mengatakan investasi pada sektor ini hanya membutuhkan 3 tahun operasi untuk mendapatkan balik modal. Selain itu, komoditas nikel sekarang sedang menjadi perhatian khusus pemerintah untuk dijadikan baterai listrik.

“Ada 25% cadangan nikel dunia di Indonesia. Maka dari itu, ini lah momentum Indonesia bangkit jadi negara industrialis yang dihasilkan dari baterai mobil,” ungkap Bahlil.

Kebutuhan investasi untuk pembangunan 53 smelter sampai dengan 2024 yakni mencapai USD 21,59 miliar. Dengan rincian investasi untuk smelter nikel sebesar USD 8 miliar, bauksit sebesar USD 8,64 miliar, besi sebesar USD 193,9 juta, tembaga USD 4,69 miliar, mangan sebesar USD 23,9 juta, serta timbal dan seng sebesar USD 28,8 juta.

Sejauh ini telah terdapat 19 smelter yang terbangun di Indonesia dengan tambahan empat smelter pada akhir tahun 2021 yang dimiliki oleh PT Aneka Tambang Tbk., PT Smelter Nikel Indonesia, PT Cahaya Modern Metal Industri, dan PT Kapuas Prima Citra.


Sumber:

· Anisatul Umah. 2021. Proyek Smelter Nikel Baru RI Bakal Dibatasi, Kenapa?. (https://www.cnbcindonesia.com/news/20210622160357-4-255105/proyek-smelter-nikel-baru-ri-bakal-dibatasi-kenapa) 22 Juni 2021.

· Indonesia.Go.Id. 2021. Investor semakin Minati Bisnis Smelter. (https://www.indonesia.go.id/kategori/editorial/3454/investor-semakin-minati-bisnis-smelter). 25 November 2021.

· Kelik Dewanto. 2021. Banyak Keuntungan dengan Dorong Pembangunan Smelter Nikel di Indonesia. (https://www.antaranews.com/berita/2418021/banyak-keuntungan-den-dorong-pembangunan-smelter-nikel-di-indonesia). 9 Desember 2021.

· Nia Deviyana. 2021. Ada 53 Smelter di 2023, Menteri ESDM Optimis RI Jadi Tujuan Investasi. (https://www.medcom.id/ekonomi/bisnis/VNxgeBDK-ada-53-smelter-di-2023-menteri-esdm-optimistis-ri-jadi-tujuan-investasi). 25 November 2021.

Author: Patrasha Permana

Editor: Mayang Sari